Rino A. Sa'danoer: 'Quick Count' yang Menyesatkan

    Rino A. Sa'danoer: 'Quick Count' yang Menyesatkan

    OPINI - Hasil quick count pemilihan umum 2024 menciptakan opini publik yang menyesatkan. Perhitungan hasil quick count memberikan kesan seolah-olah hasil akhir pemilu dicerminkan oleh hasil quick count. Banyak pendukung paslon yang terjebak dengan hasil quick count ini.

    Banyak yang berpikir pemilu dimenangkan oleh Paslon 02. Komentar berdatangan setelah berulang kali hasil quick count disiarkan oleh "mainstream" stasiun TV, seolah hasil quick count adalah hasil final Pemilu. Padahal undang-undang menetapkan bahwa hasil perhitungan suara yang dikeluarkan oleh KPUlah yang menjadi penentu siapa pemenang Pilpres 2024.

    Hasil pengumuman KPU adalah berdasarkan hasil "real count". Deklarasi yang nampaknya sudah lama dipersiapkan oleh kubu 02, memperkuat keyakinan bahwa paslon 02 sudah dipastikan menang, melalui hasil quick count. Presiden Joko Widodo pun tidak ketinggalan memberikan ucapan selamat kepada pemenang quick count paslon 02. Lengkap sudah upaya mempengaruhi opini publik yang berlandaskan hasil quick count. 

    Banyak pertanyaan yang menyangkut dengan hasil quick count itu sendiri. Quick count merupakan instrument untuk mengetahui "gambaran kasar", untuk memperkirakan siapa yang bakal menang dalam pemilu. Tetapi, hasil quick count tidak harus sejalan dengan hasil real count, sperti yang ditunjukkan oleh hasil quick count Erdogan di Turki dan Anies Baswedan di DKI. Quick count menunjukkan lawan menang, tapi hasil real count menunjukkan sebaliknya. 

    Quick count dalam pemilu kali ini dilakukan oleh lembaga survey yang juga adalah konsultan dari partai politik pendukung paslon. Jelas objektivitas hasilnya boleh diragukan. Subjektivitas untuk menelorkan hasil, mustahil untuk dihindari, apalgi jika quick count merupakan pesanan kubu yang bertanding dalam pemilu.

    Pertanyaan-pertanyaan diseputar metodologi, seperti, basis data yang digunakan, teknik sampling dan keterwakilan unsur-unsur dalam populasi, merupakan serangkaian pertanyaan yang ditujukan kepada lembaga survey yang melakukan quick count. Proses dan perhitungan quick count juga tidak diungkap secara transparan ke publik. Belum lagi pertanyaan mengenai integritas petugas  pengumpul data, yang mungkin berkontribusi terhadap akurasi pengambilan data. 

    Kultur "pembohongan" publik seperti ini perlu kita hindari, demi proses demokrasi yang sehat. Toh akhirnya strategi quick count untuk membangun opini publik juga tidak bekerja seperti yang diharapkan. Berbagai kritik diseputar quick count  menandakan bahwa masyarakat sudah pintar. Pengalaman politik selama ini memberikan pembelajaran yang berharga bagi masyarakat.

    Tentu saja tidak menutup kemungkinan hasil quick count bisa memprediksi dengan tepat hasil real count. Tapi yang perlu dihindarin dari awal adalah hasil quick count yang menyesatkan publik, seolah hasil quick count adalah penentu kemenangan paslon tertentu yang bertanding dalam pemilu ini. Kita bersama perlu menciptakan proses demokrasi yang sehat di Indonesia

    Jakarta, 17 Februari 2024

    Dr. Rino A. Sa'danoer
    (Sekjen Badan Pemenangan Anies-Muhaimin) 

    rino a. sa'danoer quick count pilpres 2024
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Mendorong Penyelesaian...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Babinsa Desa Kendal Bersama PPL Gelar Penyuluhan Pertanian
    Babinsa Kormail 0824/15 Bangsalsari Kawal Pendistribusian Bansos Pangan, Jamin keamanan dan kelancarannya
    Dandim 0811 Gowes Bersama Funbikers Di Stadion Loka Jaya Kabupaten Tuban
    Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Bersama Warga Desa Penambangan Bergotong Royong Perbaiki Jalan Makam
    Semangat Tak Kenal Lelah, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Buat Sumur Bor untuk Petani Desa Penambangan

    Ikuti Kami